Selasa, 28 Februari 2012

Perangi dominasi

Entah karena sebab apa, malam ini terasa lebih panjang dan hangat, namun tidak melelahkan. Padahal seharian ini agendaku cukup padat, ditambah dengan agenda kurang tidur pada malam sebelumnya. Saat kutulis cerita ini, pertandingan final piala Champions sedang berlangsung, menit ke 64 dengan skor 2-1 untuk kemenangan Barcelona. Akhirnya aku putuskan untuk nonton dikostan saja, padahal sedari siang sudah direncanakan untuk nonton bareng dengan kawanan, hanya saja tersiar kabar tempat-tempat tersebut penuh sesak, bahkan parkiranpun penuh. Komposisi penonton dikostan tidak berimbang, satu orang pendukung Manchaster dan empat orang lainya adalah penonton yang “dipaksa” mendukung Barca karena alasan-alasan tertentu. sedangkan aku tidak punya lasan untuk mendukung atau sekedar menyukaiManchaster United ataupun Barcelona, karena aku tidak menyukai dominasi. Berasa menjadi supporter standar yang baru itungan hari menyukai sepak bola, jika mendukung tim besar. Seakan tidak ada semangat berjuangnya, karena diatas kertas tim itu selalu diunggulkan. Owh tunggu duluuu, sepertinya Barca kembali menciptakan goal, skor sekarang 3-1, semakin sulit untuk Manchaster medapatkan peluang menang.Semua penghuni kostan, terkecuali pendukung Manchaster, Tepuk tangan meriah sambil berdiri, terkembang senyum di wajahnya. Aku sendiri? Tim manapun yang kalah atau menang, aku tidak punya kepentingan, lebih menyenangkan melanjutkan menulis.
Dan akhirnya drama 93 menit berakhir sudah, Barcelona mengukuhkan dirinya sebagai juara liga Champions tahun ini, selebrasi dimulai dengan gegap gempita. “apapun yang terjadi malam ini, percayalah semua itu sangat menyenangkan dan membuat tidur nyenyak.Selamat untuk para pecinta Barca, dan pembenci Manchaster. Buat pendukung Manchaster, sing sabaaaaar”, seperti itulah pesan singkat yang aku kirim ke beberapa kawan pecinta bola. Dan sepertinya Pesan singkat itu, akhir dar drama malam yang panjang namun tetap menyenangkan.
Ciumbuleuit , 29 juni 2011 saat pagi yang cerah menyapaku.

Tidak ada komentar: