Selasa, 28 Februari 2012

ada yang salah dengan semua ini

Ketika ada orang bertanya tentang suatu hal, seketika itu pula aku ingin menjawabnya selengkap dan secepat mungkin, wal hasil bahasaku ngejelimet, tidak terstruktur, tergesa-gesa dan artikulasi yang buruk. Tentu saja membuat lawan bicaraku mengerinyitkan dahi ptanda kurang mengerti, dan tentu pula membuatku harus mengulang secara perlahan. Tindakan komunikasi yang tidak efektif menurutku, tidak efisien dan bodoh. Entah kapan mulainya, tapi aku baru sadar beberapa bulan terakhir ini. Pasti ada yang salah dengan semua ini, kenapa bisa aku menjadi demikian, padahal sebelumnya aku cukup sistematis dalam berpikir dan berucap. Aku masih meyakini pola demikian disebut pola reaksioner yang dulu sempat aku miliki namun hilang perlahan setelah aku lakukan terapi teratur. Aku tdiak suak menjadi orang reaksioner demikian, aku ingin menjadi orang yang tertib dan teratur. Aku coba runut beberapa kejadian yang mungkin menjadi penyebab semua ini, dan ternyata memang sangat wajar jika keadaanku kini reaksioner. Pertama, aku tidak memiliki ruang diskusi yang biasanya aku jadikan tempat beradu argumen dan melatih pola pikir. Berikutnya aku kehilangan waktu untuk menjalankan hobi lamaku, yaitu membaca. Dengan membaca, aku sudah belajar untuk bijak dan tidak mudah untuk menyimpulkan, belajar untuk berpikir cepat dan cerdas, belajar untuk menuntaskan sesuatu sebelum melangkah ke hal yang lain. Selain itu, saat ini ruang eksistensiku tidak sebesar dahulu. Kini aku tinggal di panggung kecil dengan imajinasi besar. Analoginya, ketika sakit kita harus jujur akan penyakit itu, agar bisa segera disembuhkan. Sekarang aku jujur pada sakitku, sudah tentu aku akan mencari obat untuk sakit itu. Semoga saja segala yang bhilang itu bisa aku raih kembali, aku tidak ingin emnajdi orang reaksioner lagi.
Saat konsentrasi yang aku butuhkan. Senin 6 juni 2011

Tidak ada komentar: