Jumat, 06 Juni 2008

kita dikepung

Pernahkah anda membuat sebuah pernyataan bahwa Hari ini aku harus akhiri aktivitas tanpa melihat huruf atau kata, atau hari ini aku harus awali dan jalani hari tanpa melihat kata atau huruf?. Kalau pernah, akan mucul pertanyaan dimana anda hidup?

Dalam satu hari, ada berapa juta huruf atau kata yang kita lihat ? untuk gambaran, saat kita terbangun saja di pagi hari kita sudah disuguhi kata yang berada disekitar tempat tidur, semisal corak dari bedcover, selimut, jam dinding, tampilan di layar ponsel, poster-poster dan lainnya. Setelah itu kita masuk kamar mandi dan tentu saja sudah disuguhi lagi berpuluh-puluh bahkan berates-ratus kata yang terdapat dalam kemasan produk perlengkapan mandi maupun ornament kamar mandi. Setelah itu, ktika aktivitas diluar ruangan akan dimulai-pun, kita akan disuguhi kata-kata yang minimal terdapat di pintu luar, keset, merek gembok, atau apapu yang melekat di bagian luar rumah. Selanjutnya ketika kita menjalani hari dalam kendaraan pribadi atau umum, marka jalan dan iklan media luar ruang, beraktivitas di tempat bekerja atau sekolah, apalagi ditambah jutaan huruf bila kita punya kebiasaan membaca Koran atau buku. Yang menjadi pertanyaan adalah berapa banyak huruf atau kata yang kita baca setiap harinya?

Begitu banyak huruf atau kata yang “harus” kita baca setiap hari , dan tentu saja selama kita masih bisa melihat dan kita menjalankan aktivitas , kata-kata tersebut harus kita lihat dengan ketentuan mau tidak mau. Dengan kata lain setiap hari kita akan selalau dikepung oleh berjuta kata yang sebagian besar adalah propaganda khususnya iklan produk. Sebagai konsumen kita memiliki hak untuk menerima atau menolak sekalipun kata-kata yang kita baca tersebut, dan justru kondisi ini adalah masalah besar bagi produsen pengiklan. Karena semakin banyak kata-kata yang dibaca oleh calon konsumen-nya memungkinkan pesan yang di inginkan disampaikan oleh para produsen tidak sampai kepada calon konsumennya secara efektif. Dan tentu saja kondisi ini menjadi tantangan hebat bagi pekerja kreatif periklanan untuk menciptakan iklan yang bisa sampai kepada konsumen. Munkin para pengiklan harus segera memikirkan bagaimana caranya menyampaikan pesan iklan dalam satu kata saja, dan bisa dimengerti maksudnya.