Sabtu, 27 Februari 2010

selamat pagi Sarah...


Jam menunjukan pukul 06 lebih 47 menit, hari ini minggu 28 Febuari 2010. Penghuni rumah yang lain masih terlelap, Tidak seperti biasa saat akhir pekan tiba, pagi seperti ini aku sudah selesaikan pekerjaan domestik dirumah. Menyenangkan menikmati dapur dan perabot sudah bersih, tidak ada lagi baju kotor di keranjang, kamar tidur bersih dan semua barang telah tersimpan pada tempatnya. Saatnya untuku menikmati secangkir kopi sambil melihat kabut tipis dan embun mulai meleleh oleh hangat mentari. Akhir-akhir ini aku atau mungkin semua orang tidak bisa lagi memprediksi cuaca, entah mendung akan datangkan hujan atau cerah yang tidak lagi jaminan akan menghadirkan senja di ujung hari nanti. Aku tidak berani berharap untuk semua hal itu. Hari ini tidak ada agenda pasti yang akan kukerjakan, tubuhku cukup letih dengan aktivitas satu pekan lalu, selalu saja kurang bahkan tidak menikmati tidur dan drama hujan begitu setia menemaniku menjalani hari. Dalam kondisi dan suasana apapun selalu saja kutitipkan sekotak harapan atas banyak hal, begitu juga pagi ini. Tidak banyak yang kuharapkan, hanya ingin mengawali, menjalani dan mengakhiri hari dengan bersahaja.
Di pagi ini aku ingin menyapa sarah yang cukup lama tak hadir dalam hariku. Selamat pagi sarah

Jumat, 26 Februari 2010

terekam musik


STUPID LOVE SONG
sendal jepit

Slowly I face, your beauty and your grace
The fairy tales that always paint my dream
How could I turn, from such smelly haze
A thing I cannot forget it may seems

Every time I look around It's you that I will found
Without regret I feel hopeless in bound
Every time I breed the air It's smell of your hair
You're the one I'm surely glad for I will share

Every part of you I know it one by one
And as the time will passing by I won't be stop I always try
If I should lie now, to such a beauty one
And shall I fall to deepest blue for all I say 'bout you is true

I'm so amaze, you sweep me with your blaze
The light that strike me hard and blind my eyes
And if I can't see, your beauty I can't taste
I see you as I look up to the sky

Just like the taste of rain it's you that I will gain
For such along time I will be the one who will
Place all my heart for you and then you know it's true
And I will never turn my back from the one I shall adore

sejak masih SMP aku begitu menyukai lagu-lagu dari sendal jepit, tidak seperti Band sejenis pada jamannya yang kusukai juga tapi tidak memberikan kesan yang cukup kuat sampai saat ini. lirik yang puitis dan jujur, aku bersyukur tumbuh ditemani lagu-lagu sendal jepit.

Kamis, 25 Februari 2010

26210

dari dapur kami
“Pakde... sunlight abis?” suara salah satu penghuni rumah memanggilku dari dapur yang tepat disebelah kamar tempatku duduk menyelesaikan pekerjaanku. Dari jendela kamr yang tembus ke dapur kutengok dia yang berdiri di depan tempat cuci piring dengan tangan yang tampak basah. Mendengar jawabanku bahwa memang sabun cuci piring itu dah habis , kulihat dia bergegas meninggalkan dapur keluar menuju ke arah warung tidak jauh dari rumah. Sesaat aku diam, mencoba berfikir tentang kejadian barusan. Alhamdulillah... aku bersyukur ternyata kehidupanku sejahtera , makmur, mendapat limpahan rezeki yang tak kunjung habis. Andai saja hidupku mengkhawatirkan, jauh dari sejahera dan makmur mungkin satu botol kecil sunlight bisa dipake berbulan-bulan karena memang jarang cuci perabot makan. Kalopun mencuci tentu tidak akan menghabiskan banyak karena piring cukup bersih dari lemak. Sunlight, sebuah parameter baru tentang kemakmuran di rumahku.