Minggu, 08 Februari 2009

sang pemerkosa


aku hidup di sebuah dunia yang menyenangkan, menikmati setiap hari seperti liburan dan mengisi hari untuk sebuah perlawanan yang sampai saat ini aku tidak pernah tahu siap musuhku sebenarnya.

kerabatku ada yang menjadi abdi negara, ada yang menjadi pengusaha, ada yang menjadi beban negara dan ada yang menjadi penghuni penjara* (*Yang dibuat sendiri maupun oleh negara).ada juga kerabatku yang mendedikasikan hidupnya untuk dirinya sendiri, nama tengahnya adalah sang pemerkosa seni. aku paling akrab dengan kerabatku yang terakhir, dia senang berkarya dan mereka senang dipuji oleh para penikmat karyanya. "sungguh luar biasa karya anda ini, liar dan imajinatif" itu adalah penggalan dari sebuah pujian yang diterimanya.

suatu ketika, kutanyakan padanya tentang esensi karya-karyanya. dia menjawab, tak usah kau mengerti, karena karyaku berdialog dengan jiwa. dan hanya jiwa bebas-lah yang mampu menerjemahkan bahasa dalam dialog itu.

terdiam mendengar jawaban itu,sadar aku tak pernah mengerti setiap karya hebatnya dan aku berpikir apakah aku adalah jiwa terpasung? jiwa bebas apakah yang dimaksudnya?kupandangi setiap karyanya dan kupandang pula para penikmatnya. apa yang harus aku lakukan? aku pertanyakan kembali padanya? aku cari sendiri esensi kebebasan jiwa itu? atau aku diam saja pura-pura mengerti setiap karyanya? aku pilih untuk pura-pura mengerti saja, hanya tinggal manggut-manggut dan memberikan sedikit pujian padanya, dengan begitu aku akan menjadi bagian dari manusia-manusia berjiwa bebas itu. ya…

sejak saat itu aku selalu menyimpan segala tanya dalam hati saja, akan kucari waktu luang tuk mendiskusikannya dengan diriku sendri.hanya kami berdua dan jangan sampai ketahuan oleh para manusia berjiwa bebas.

suatu saat dimana kepalaku pening menyaksikan sebuah karya yang kata orang fenomenal dan mengandung makna yang sangat dalam,aku tidak mengerti sedikitpun esensi dari karya itu. tak kutunggu lagi waktu lain untuk melibatkan diri dalam sebuah diskusi sengit dengan diriku sendiri, sebuah diskusi tentang karya itu, dan ssegala kegelisahanku selama ini tebntang karya-karya itu.

sang pemerkosa, sampai kapan kau biarkan aku larut dalam kegelisahan dan pertanyaan ini?

Tidak ada komentar: