Minggu, 30 Januari 2011

memoar akhir tahun

“Bersyukur bisa lalui tahun 2010, tanpa percobaan bunuh diri satu kali-pun”, begitulah kalimat yang kujadikan status di jejaringsosial facebook, hari terakhir tahun 2010 ini. Mungkin terdengar cukup bodoh dan putus asa, percayalah kalmat itu lahir setelah melalui pertarungan yang sengit dalam benak, antara aku dan saya. Beberapa hari di penghujung desember ini, sengaja kuluangkan waktu cukup panjang untuk membuat review segala sesuatu yang terjadi selama tahun ini, banyak hal besar menyenangkan kudapatkan, Tidak sedikit pula kejadian memilukan yang telah kulalui dan aku syukuri pula. Sedih rasanya harus memberikan predikat tahun terberat untuk tahun 2010 yang akan segera berlalu ini, hanya saja tetap harus aku lakukan, karena memang demikian kenyataannya, karena pada kenyataanya memang rangkaian cerita pedih dan memilukan yang lebih banyak mendominasi hari di tahun 2010 ini. Pemberian predikat tahun terberat, semata-mata sekedar monument kecil tentang rangkaian kepedihan untuk pengingat di langkah berikutnya. “harapan” adalah konsep yang selalu aku sukai, apalagi dalam situasi-situasi seperti ini. Dalam tunduk ini, kusisipkan doa dan harapan tentang esok yang semoga lebih baik dan semoga selalu menyenagkan.
Ciumbuleuit, 31 desember 2010, saat senja tidak cukup cantik datang menghampiri

Tidak ada komentar: