Episode ini begitu panjang
Bulan Mei tahun 2000 silam aku ambil keputusan menandatangani Surat Tanda Tamat Belajar dari SMA, dengan demikian aku bisa menarik nafas panjang lega karena terbebas dari aturan normative sekolah. “…Akhirnya bisa kulepaskan juga seragam ini, bisa kugondrongkan rambut dan tentu saja aku bisa tinggal sendiri di kost-kostan yang bebas, aku akan jadi mahasiswa.” Itulah gumamku saat itu, yang ternyata kini ketika Sembilan tahun sejak saat itu telah berlalu harus ku renungkan kembali.
Sebelum memulai renungan ini kunikmati dulu kopi hitam dalam cangkir rainbow, kunyalakan rokok filter dan kupastikan lagi playlist lagu sesuai dengan tema perenungan ini.
Upacara adat mendaftar dan mengikuti saringan masuk universitas negeri aku ikuti meski akhirnya harus diakui namaku bukan satu diantara sekian ribu nama yang terpilih untuk dimasukan dalam lembar khusus hasil UMPTN di sebuah harian umum. Sedih rasanya saat mendapatkan kenyataan itu, meski hari ini aku bangga karena ternyata itu adalah rasa dari kekalahan dalam simulasi kompetisi hidup, setidaknya karena hal itu aku punya jiwa kalah yang membuatku tidak arogan. Dengan segala harapan dan semangat yang tersisa, akhirnya aku tercatat sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta. Tepat ketika bagian ini, playlist lagu yang berputar adalah lagu berjudul kuliah pagi milik group band harapan jaya, yang menjadi soundtrack kebangganku saat itu.
Waktu berputar terus dengan segala warna dan dinamikanya tanpa bisa ku hindari, tak terasa sudah kumiliki tiga lembar kartu tanda mahasiswa dari perguruan tinggi yang berbeda. ironisnya, sampai tulisan ini ku selesaikan, statusku belum berubah alias masih sama seperti Sembilan tahun yang lalu yaitu sebagai mahasiswa. Ya… harus ku tundukan kepala dan menarik nafas panjang sekedar merenungi satu Tanya jujur dari jiwa ini, kenapa episode ini begitu panjang???.
Senin, 13 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar