dari dapur kami
“Pakde... sunlight abis?” suara salah satu penghuni rumah memanggilku dari dapur yang tepat disebelah kamar tempatku duduk menyelesaikan pekerjaanku. Dari jendela kamr yang tembus ke dapur kutengok dia yang berdiri di depan tempat cuci piring dengan tangan yang tampak basah. Mendengar jawabanku bahwa memang sabun cuci piring itu dah habis , kulihat dia bergegas meninggalkan dapur keluar menuju ke arah warung tidak jauh dari rumah. Sesaat aku diam, mencoba berfikir tentang kejadian barusan. Alhamdulillah... aku bersyukur ternyata kehidupanku sejahtera , makmur, mendapat limpahan rezeki yang tak kunjung habis. Andai saja hidupku mengkhawatirkan, jauh dari sejahera dan makmur mungkin satu botol kecil sunlight bisa dipake berbulan-bulan karena memang jarang cuci perabot makan. Kalopun mencuci tentu tidak akan menghabiskan banyak karena piring cukup bersih dari lemak. Sunlight, sebuah parameter baru tentang kemakmuran di rumahku.
Kamis, 25 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar